Kerjasama dengan Polda dan Kodam, Pemprov Jabar akan Tindak Tegas Penimbun Masker

Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/3/20) malam WIB. Foto: Ist/Humas Pemprov Jabar
Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/3/20) malam WIB. Foto: Ist/Humas Pemprov Jabar

TERASJABAR.CO.ID — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menegaskan, Pemprov Jabar bekerja sama dengan Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi akan menindak tegas penimbun masker. Menurut Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, hal itu  sesuai arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

“Karena laporan dari daerah, banyak kehabisan (masker), sehingga dikhawatirkan justru ketika saat orang sakit atau petugas kesehatan membutuhkan, tidak ada stoknya. Sudah saya sampaikan dan kita edukasi bahwa masker hanya untuk orang yang sakit,” ujar Ridwan Kamil usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/3/20) malam WIB.

Menurut Kang Emil, pada rakor tersebut, Wakapolda Jabar (mewakili Kapolda di rakor) sudah siap melaksanakan (penindakan penimbun masker).

“Polisi akan melaksanakan tindakan untuk memastikan isu penimbunan-penimbunan itu tidak terjadi di Jawa Barat,” katanya.

Kang Emil pmenegaskan, saat ini seluruh pihak terkait di Jabar menguatkan arahan dari pemerintah pusat agar sumber informasi terkait Covid-19 datang dari lembaga yang kredibel.

Adapun nomor hotline crisis center Covid-19 Dinas Kesehatan Jabar –yang kini dinamai Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (PIKOBAR)– sejak dibuka pada Selasa (3/3) sampai Rabu (4/3) pukul 15:00 WIB sudah melayani 63 sambungan telepon. Sementara Emergency Kesehatan 119 melayani 225 sambungan telepon.

“Pak Sekda (Sekretaris Daerah) diminta untuk melakukan update harian sebagai ketua harian dari Pikobar itu,” kata Kang Emil.

Provinsi Jabar pun sudah menetapkan status Siaga 1 Covid-19, didasarkan pada banyaknya laporan yang masuk dari kabupaten/kota terkait virus Corona yang berasal dari Wuhan, China itu.

“Lokusnya banyak di Jakarta tapi warganya ada di Jawa Barat. Setiap hari ada laporan yang harus kami konfirmasi, Cirebon melaporkan, Cianjur kemarin melaporkan, Sukabumi juga melaporkan, Kota Bandung melaporkan. Ini kan harus dikelola oleh sebuah sistem,” tutur Kang Emil.